Seperti Puisi Kebahagiaan Tidak Untuk Dicari
Sebelum memutuskan menjemput harapan kebahagiaan di Kars, Ka adalah buangan politik Republik Turki di tanah Frankurt. Dalam keterasingan, ia bersafari ke kota-kota Eropa untuk memenuhi undangan membaca puisi berbahasa Turki dan dari aktivitas itulah ia diberi label penyair. Di Kars, Ka berencana menjemput Ipek. Cinta lamanya semasa studi di Istanbul.
Dalam tiga hari mencari kebahagiaan di Kars, Ka mendapat ilham 19 puisi yang turun bersama derai-derai salju- selama empat tahun sebelumnya Ka sama sekali tak sanggup menulis puisi- pada momentum-momentum sakral: kala ia ditikam kepedihan lakon hidup keluarga gadis-gadis yang bunuh diri, ketika ia takut setengah mati melihat anjing hitam di stasiun kereta, saat ia menghadapi kemiskinan penduduk Kars yang menyayat batin kedarwisannya. Ka sadar bahwa sejatinya ia tak pernah mengarang puisi-puisi itu. Ia tak lebih dari media agar puisi-puisi itu menemukan bentuk kata-kata. Namun sesungguhnya kebahagiaan yang ingin Ka jemput bukan yang demikian.
Bagi Ka "kebahagiaan adalah memeluk seseorang dan mengetahui bahwa dunialah yang sedang kita peluk" ucapnya pada Lazuardi. Bagi Ka, kebahagian adalah Ipek. Maka sebagaimana tukas Lazuardi "Kebahagiaan tidak akan Tuan dapati sejauh Tuan masih mencarinya"
Komentar
Posting Komentar