Perempuan Sembrani
Ilustrasi Kuda Sembrani (Sumber: Goodnewsfromindonesia.id) Beberapa tahun lalu, pemberitaan konflik warga Banjarsari melawan Perusahaan Tambang di televisi menyita perhatian khalayak luas. Banyak pihak yang berusaha turun tangan. Tapi hanya segelintir yang memerhatikan riwayat kuda putih penjaga bukit merah yang ditambang dan hanya seorang saja yang menyadari kehadiran Perempuan Sembrani. Aku adalah Bukit Merah Sama seperti daging manusia, warna merah tubuhku juga karena darah. Berpuluh-puluh tahun lalu tumpahan darah gerilyawan Perang Jawa mengubah putihnya kapur di sini. Wajah alam berubah muram. Cengkih lebih memilih mati ketimbang menyesap darah yang menyatu dengan air tanah. Sedangkan hasil bumi dari sawah hanya cukup untuk warga bertahan hidup. Hanya kesetiaanlah yang membuat pribumi Banjarsari bertahan dirantai keterbatasan. Gelap belum matang ketika desing bedhil meletu...