Oalah..Ternyata Seperti Ini Rasanya Jadi Pengajar

Mode fokus dihadapan laptop. (dok) Seorang kawan dekat saya mengatakan kalimat itu saat dua murid yang ia ajar gagal merenggut juara pada gelaran kompetisi suatu mata pelajaran SMA yang dihelat oleh sebuah universitas negeri di Kota Malang. Walau pada kalimat itu mengandung kekecewaan atas capaian muridnya, kawan dekat saya ini berupaya menceritakan kelebihan-kelebihan anak didiknya di hadapan saya. Saya pikir, begitulah resep seorang lelaki mengobati harapan yang terobek. Saya juga pernah melakukan upaya semacam itu. Sehingga saya dapat katakan bahwa yang demikian itu tak lebih dari sekadar usaha membunuh kecewa. Bukankah menghibur diri sendiri adalah jalan ninja cara terlemah seorang lelaki untuk menenangkan hati? Tahu kalian mengapa? Karena mereka sungkan untuk menangis! Ingat ini lekat lekat, dik! Baiklah, tidak baik bila kita kelewat mengecilkan kebesaran para lelaki. Kembali lagi ke cerita kawan saya. Kelebihan yang disebut kawan deka...